Sabtu, 17 Juni 2017

Neraca Pembayaran dan Utang Luar Negeri

Neraca Pembayaran 

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu Negara dengan penduduk Negara lain selama jangkan waktu tertentu ( biasanya satu tahun).Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut :

  1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negeri
  2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
  3.  Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
  4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
  5.  Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara

Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri beberapa komponen. Komponen pertama adalah neraca perdagangan yang merupakan selisih nilai ekspor dan impor barang. Neraca perdagangan Indonesia umumya selalu mengalami surplus, yang berarti nilai eskpor barang-barang melebihi nilai  impornya. Perlu dicatat bahwa didalamnya termasuk ekspor dan impor minyak dan gas bumi. Apabila migas dikeluarkan, neraca perdagangan akan defisit.

            Komponen kedua adalah neraca jasa-jasa yang merupakan selisih antara eskpor jasa dan impor jasa. Neraca jasa itu selalu mengalami defisit dan defisitnya lebih besar daripada surplus pada neraca perdagangan. Apabia kedua neraca itu digabung, neraca perdagangan dan neraca jasa akan diperoleh neraca transaksi berjalan. Penyebab defisit pada neraca jasa adalah besarnya pembayaran bunga utang luar negeri.  komponen impor jasa yang cukup besar adalah jasa transportasi, transfer keuntungan PMA dan pembayaran tenaga asing.

            Komponen ketiga dalam neraca pembayaran adalah yang menyangkut lalu lintas modal. Neraca modal merupakan selisih antara aliran modal masuk dan modal keluar. Neraca modal selalu surplus, yang berarti lebih banyak aliran modal masuk daripada modal keluar. Aliran modal masuk lebih besar daripada arus modal keluar. Aliran modal masuk teridiri dari pemasukan modal pemerintah , berupa bantuan luar negeri atau pinjaman luar negeri dan pemasukan modal swasta baik dalam bentuk penanaman modal maupun dalam bentuk pinjaman swasta. Aliran modal keluar berupa pembayaran  utang pokok. Bagian penting dari komponen neraca modal adalah utang luar negeri . dengan adanya pinjaman luar negeri, neraca pembayaran secara keseluruhan menjadi surplus, yang berarti devisa yang masuk lebih besar daripada devisa yang keluar.

Komponen Neraca Pembayaran

Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan arus modal.



1. Transaksi Berjalan

Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini.
·                     Ekspor dan impor barang.
·                     Ekspor dan impor jasa (misalnya: transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjalanan luar negeri, dan pendapatan dari investasi modal). 

Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut neraca perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam neraca perdagangan nilai ekspor melebihi nilai impor.



2. Arus Modal


Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu:
·                     Aliran modal pemerintah. Aliran ini dapat berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah.
·                     Aliran modal swasta. Aliran modal swasta, terdiri atas investasi langsung, investasi portofolio, dan amortisasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara lain.

 Utang Luar Negeri

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia
Tujuan utama suatu Negara meminjam atau meminjamkan utang luar negeri adalah untuk meningkatkan penghasilan pada periode yang akan datang. Tipe standar “fungsi investasi” dari keynessian  ditunjukan pada gambar kurva marginal efficiency of investment (MEI) adalah fungsi menurun tingkat bunga.

Seandainya tabungan in elastis terhadap tingkat bunga dan merupakan model standar yang pasti, gerakannya vertical seperti yang ditunjukan dalam gambar kurva. Hal itu berarti bahwa tingkat bunga konsisten dengan equilibrium makro ekonomi, seperti dalam ekonomi tertutup yang akan menjadi I1
Apabila pemerintah menggunakan kebijaksanaan moneter untuk menekan tingkat bunga ke bawah r0  dan mendorong investasi hingga naik, hal itu didapat berhasil hanya dengan melangsungkan ekspansi moneter yang menciptakan inflasi dan meningkatkan tabungan.


Kebijakan tersebut dapat menghangatkan perdebatan, yang berarti kita harus memperdebatkan persoalan itu. Oleh karna itu, kita harus kembali dengan mengasumsikan bahwa pemerintah memilih kebijaksanaan moneternya untuk menaikan equilibrium pada tingkat r0 dan tingkat I0 . sekarang pemerintah menentukan untuk meminjam dalam jumlah yang tidak terbatas dari pasar modal internasional pada tingkat bunga r*. hal itu diasumsikan bahwa kreditor tidak meragukan hutang debitor, sehingga akan menguntungkan untuk meminjam ( I1-I0) dan memperluas investasi pada titik I1, MEI sama dengan tingkat bunga international . hal tersebut akan meningkatkan penghasilan yang akan datang dengan jumlah yang sama dengan area bayangan ( dalam gambar)

Referensi  :
http://www.zonasiswa.com/2015/01/neraca-pembayaran-pengertian-komponen.html
Nama buku      : Perdagangan Internasional Pendekatan Ekonomi Mikro dan Makro
Karangan         : Drs. Hendra Halwani

Tahun              : 1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar