Sejarah Ekonomi Indonesia
Di
bangun dari cerita sejarah ekonomi yang panjang, dari mulai masa pemerintahan
orde lama di mana negara Indonesia masih baru mulai melangkah menata kehidupan
dan ekonomi sampai di masa orde baru dan era reformasi. Di masa orde baru
perekonomian sangat sulit karena Indonesia baru merdeka dan mencoba menata
iklim ekonomi yang masih belum memiliki keteraturan yang baku. Tokoh ekonomi Indonesia kala
itu yakni Bung Hatta menekankan perekonomian kepada suatu hal yang harus bisa
mensejahterakan sesama.
Konsep
perekonomian beliau dahulu adalah koperasi yang memiliki falsafah gotong royong
dan kebersamaan. Walaupun
beliau sangat menganjurkan dan menyarankan konsep ekonomi koperasi, tetapi
bukan berari konsep tersebut harus dipaksakan di semua masyarakat, karena di
mata beliau memaksakan konsep ekonomi untuk
di pakai semua masyarakat juga bukanlah ide yang baik karena bertantangan
dengan makna dan filosofi yang terdapat dalam koperasi itu sendiri yang
menjunjung tinggi kekeluargaan.
- Sejarah Pra Kolonialisme
Pada era pra kolonial
yaitu era dimana bangsa asing belum masuk ke Indonesia. Terutama bangsa Eropa
yang bertujuan memperluas kekuasaan mereka atau untuk menjadi bangsa penjajah di
Indonesia. Pada era ini adalah jamannya kejayaan kerajaan-kerajaan di
Indonesia. Termasuk masa berkembangnya agama Hindu dan Budha sebagai agama yang
pertama kali dikenal di Indonesia. Sehingga adat budaya Hindu-Budha masih dapat
kita lihat hingga kini terutama dari bangunan-banguna bersejarah pada masa itu.
Diantaranya berbagai prasasati dan candi yang merupakan hasil budaya
masyarakat Indonesia pada masa itu.
- Sistem Monopoli VOC
Kongsi
Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische
Compagnie atau VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan
dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk
aktivitas perdagangan di Asia. Tujuan utama VOC adalah
mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan
rempah-rempah di Nusantara. Dalam hubungan ini V.O.C selaku kongsi dagang
besar sudah tentu akan menjalankan hak perniagaan tunggalnya (monopoli) di
Indonesia yang tiada lain dimaksudkan untuk mencegah timbulnya persaingan.
Adapun
langkah-langkah untuk mencoba mempertahankan hak dagang tunggal itu antaralain:
a.
Harus dapat mengusir orang-orang Portugis dari perairan Indonesia
b.
Harus dapat menguasai raja-raja di Indonesia.
VOC benar-benar mengeksploitasi kekayaan alam
Indonesia, hal ini dikarenakan sumber utama pendapatan mereka adalah dengan
menjual rempah-rempah serta komoditi lainnya yang berasal dari Indonesia. VOC
benar-benar menggantungkan keadaan perusahaannya kepada para petani dan hasil
panen rempah-rempah di Indonesia.
- Sistem Tanam Paksa
Cultuurstelsel yang
oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa, adalah
peraturan yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya untuk
ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum(nila). Hasil tanaman ini akan
dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil
panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki
tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun. Sistem tanam paksa ini jauh lebih
keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan
penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah.
Petani yang pada
zaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman
tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada pemerintah.
Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman
keemasan kolonialis liberal Hindia Belanda. Cultuurstelsel kemudian
dihentikan setelah muncul berbagai kritik dengan dikeluarkannya UU Agraria 1870 dan UU Gula 1870,
yang mengawali era liberalisasi ekonomi dalam sejarah penjajahan
Indonesia.Sejak VOC dibubarkan tahun 1799, daerah-daerah yang menjadi
kekuasaannya diambil alih oleh pemerintah kerajaan Belanda.
- Sistem Ekonomi Kapitalis Liberal
Sistem ekonomi
kapitalis liberal adalah sitem ekonomi yang aset-aset produktif dan
faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta.
Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba. Sistem
perekonomian/tata ekonomi kapitalis liberal merupakan sistem perekonomian yang
memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan
lain sebagainya. Dalam perekonomian kapitalis liberal setiap warga dapat
mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas
bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar- besarnya dan bebas
melakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas.
Keuntungan
dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis Liberal
Keuntungan :
- Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
- Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
- Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
Kelemahan
:
- Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
- Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
- Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
- Era Pendudukan Jepang
Dampak
Positif Pendudukan Jepang
- Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
- Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
- Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
Dampak
Negatif Pendudukan Jepang
- Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
- Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
- Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
- Cita-Cita Ekonomi Merdeka
Perekonomian global sedang anjlok. Namun, pada saat
bersamaan, perekonomian Indonesia justru tumbuh. Pada tahun 2013
mendatang, PDB Indonesia diperkirakan 1 Triliun USD. Gara-gara angka-angka
tersebut, banyak orang terkesima dengan performa ekonomi Indonesia. Banyak yang
mengira, dengan pertumbuhan ekonomi sepesat itu, bangsa Indonesia sudah
sejahtera. Lembaga rentenir Internasional, IMF (Dana Moneter Internasional),
turut terkesima dan memuja-muja pertumbuhan itu.
Sementara mayoritas rakyat tidak punya aset dan akses
terhadap sumber daya ekonomi. Akhirnya, terjadilah fenomena: 1% warga negara
makin makmur, sementara 99% warga negara hidup pas-pasan. Akhirnya, kita patut
bertanya, apakah pembangunan ekonomi semacam itu yang menjadi cita-cita kita
berbangsa? Bung Hatta pernah berkata, “dalam suatu Indonesia Merdeka yang
dituju, yang alamnya kaya dan tanahnya subur, semestinya tidak ada kemiskinan.
Bagi Bung Hatta, Indonesia Merdeka tak ada gunanya jika mayoritas rakyatnya
tetap hidup melarat. “Kemerdekaan nasional tidak ada artinya, apabila
pemerintahannya hanya duduk sebagai biduanda dari kapital asing,” kata Bung
Hatta.
Karena itu, para pendiri bangsa, termasuk Bung Karno
dan Bung Hatta, kemudian merumuskan apa yang disebut “Cita-Cita Perekonomian”.
Ada dua garis besar cita-cita perekonomian kita. Pertama, melikuidasi sisa-sisa
ekonomi kolonial dan feodalistik. Kedua, memperjuangkan terwujudnya masyarakat
adil dan makmur. Artinya, dengan penjelasan di atas, berarti cita-cita
perekonomian kita tidak menghendaki ketimpangan. Para pendiri bangsa kita tidak
menginginkan penumpukan kemakmuran di tangan segelintir orang tetapi
pemelaratan mayoritas rakyat. Tegasnya, cita-cita perekonomian kita menghendaki
kemakmuran seluruh rakyat.
Sejarah
Perekonomian Indonesia Masa Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi
1. Pemerintahan Orde Lama (1945 - 1966)
1. Pemerintahan Orde Lama (1945 - 1966)
Orde
Lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Berkuasa dari tahun 1945 sampai
tahun 1966. pada saat orde lama, pemerintahan indonesia dibagi menjadi 3,
sehingga kebijakan ekonomi yang diambil pun berbeda-beda. Diantaranya :
a. Pasca Kemerdekaan
a. Pasca Kemerdekaan
Pada
awal kemerdekaan, perekonomian indonesia sangat kacau mulai dari inflasi yang
tidak terkendali ditambah kas negara yang kosong karena tidak adanya pajak dan
bea masuk menjadi salah satu penyebabnya. Latar belakang keadaan yang kacau
tersebut disebabkan oleh Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki
pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk
menangani perekonomian Indonesia.
b. Masa Liberal
b. Masa Liberal
Permasalah
ekonomi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia masih sama seperti sebelumnya.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi salah satunya yaitu
Program Benteng (Kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan wiraswastawan pribumi
dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor
asing dengan membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya
hanya pada importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan
pribumi agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional.
Namun usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif
dan tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi. Pada kabinet ini untuk
pertama kalinya terumuskan suatu perencanaan pembangunan yang disebut Rencana
Urgensi Perekonomian
C. Masa Demokrasi Terpimpin
C. Masa Demokrasi Terpimpin
Sebagai
akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan
ekonomi. Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di
masa ini belum mampu memperbaiki ekonomi Indonesia
2. Masa Orde Baru (1966 - 1998)
Struktur
perekonomian Indonesia pada tahun 1950-1965 dalam keadaan kritis. Pada masa
Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh
kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi
swasta. Sehingga, pada permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada
usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat
inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok
rakyat. .
Hal
itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah
direncanakan pemerintah. Secara garis besar, upaya pemulihan struktur
perekonomian dan pembangunan pada masa orde baru, pemerintah menempuh cara
sebagai berikut :
1) Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi. Yang dimaksud dengan
stabilisasi ekonomi berarti mengendalikan inflasi agar harga barang-barang
tidak melonjak terus. Dan rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan secara fisik
sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan
sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah
terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
2) Kerja Sama Luar Negeri
3) Pembangunan Nasional
2) Kerja Sama Luar Negeri
3) Pembangunan Nasional
3. Masa Reformasi (1998 - Sekarang)
a. Presiden B.J.Habibie
Pada tanggal 14 dan 15 Mei 1997, nilai tukar
baht Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan hebat akibat para
investor asing mengambil keputusan ‘jual’ karena mereka para investor asing
tidak percaya lagi terhadap prospek perekonomian negara tersebut, paling tidak
untuk jangka pendek. Pemerintan Thailand meminta bantuan IMF
Apa yang terjadi di Thailand akhirnya merebet ke Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai merendah sekitar pada bulan Juli 1997, dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.950 per dolar AS.
Apa yang terjadi di Thailand akhirnya merebet ke Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai merendah sekitar pada bulan Juli 1997, dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.950 per dolar AS.
Nilai rupiah dalam dolar mulai tertekan terus dan pada
tanggal 13 Agustus 1997 rupiah mencapai rekor terendah, yakni Rp 2.682 per
dolar AS sebelum akhirnya ditutup Rp 2.655 per dolar AS. Pada tahun 1998,
antara bulan Januaru-Februari sempat menembus Rp 11.000 per dolar AS dan pada
bulan Maret nilai rupiah mencapai Rp 10.550 untuk satu dolar AS.Yang dilakukan
habibie untuk memperbaiki perekonomian indonesia yaitu merekapitulasi perbankan
dan menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi
perekonomian dengan cara:
• Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
• Mengatur dan mengawasi Bank
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
• Mengatur dan mengawasi Bank
b. Presiden Abdurahman wahid
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi
perekonomian Indonesia mulai mengarah pada perbaikan, di antaranya pertumbuhan
PDB yang mulai positif, laju inflasi dan tingkat suku bunga yang rendah,
sehingga kondisi moneter dalam negeri juga sudah mulai stabil. Politik dan
sosial yang tidak stabil semakin parah yang membuat investor asing menjadi
enggan untuk menanamkan modal di Indonesia. Pada masa kepemimpinan presiden
Abdurrahman Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk
menyelamatkan negara dari keterpurukan.
c. Presiden Megawati Soekarnoputri
Kebijakan-kebijakan yang ditempuh Megawati
Soekarnoputri untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi salah satunya yaitu direalisasikan
berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada gebrakan
konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi membuat banyak
investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia, dan mengganggu
jalannya pembangunan nasional.
d. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
kebijakan yang dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia atau
menaikkan harga Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai
kepada rakyat miskin akan tetapi bantuan tersebut di berhentikan sampai pada
tangan rakyat atau masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan
dana BOS kepada sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia.
Akan tetapi pada pemerintahan SBY dalam perekonomian
Indonesia terdapat masalah dalam kasus bank century. Kondisi perekonomian pada
masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan ekonomi dunia
pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009.
Analisis
Sistem
perekonomian Indonesia memiliki berbagai macam bentuk sistem ekonomi yang
cenderung berubah-ubah. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perekonomian
Indonesia yang bermula dengan sistem ekonomi liberal, sosialis, kemudian
ekonomi pancasila dan demokrasi ekonomi (yang cenderung liberal). Adanya
perubahan-perubahan tersebut dapat menunjukkan bahwa indonesia menganut sistem
ekonomi campuran. Dimana dalam ekonomi campuran sektor-sektor usaha tertentu
akan dinasionalisasikan dan dijalankan pemerintah dan yang lainnya akan
terletak dalam lingkup usaha swasta.
Terlepas
dari sejarah tersebut maka untuk saat ini berdasarkan UUD ’45 sistem ekonomi
Indonesia tercermin dalam pasal 23,27,33, dan 34 yang menunjukkan bahwa
perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya free fight liberalism,
etatisme, dan monopoli. Dari
perubahan sistem perekonomian tersebut maka sampai saat ini sistem ekonomi yang
sesuai dengan jati diri bangsa adalah sistem ekonomi
pancasila yang
merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 berdasarkan ideologi
suatu bangsa yang mencirikan suatu perekonomian yang berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan
pemerintah.
Referensi :